Saturday, June 14, 2014
Sering sekali saya mendengar kalimat yang menyatakan dua pilihan, yaitu menikahi orang yang dicintai atau mencintai orang yang dinikahi. Sebelum membahas mengenai dua pilihan itu, saya akan kembali membahas sedikit tentang perempuan dan cinta.
Perempuan itu dicintai sedangkan lelaki mencintai. Perempuan akan lebih mudah mencintai seorang lelaki jika dia sudah merasa sangat dicintai oleh lelaki tersebut.
Lalu, bagaimana dengan 2 pilihan yang sudah saya paparkan di atas.
1. Menikahi orang yang dicintai
2. Mencintai orang yang dinikahi
Ada beberapa yang menyatakan bahwa poin pertama adalah berkah sedangkan poin kedua adalah kewajiban. Saya setuju dengan pendapat ini, karena kita tidak akan pernah bisa memastikan bahwa kita akan menikah dengan orang yang kita cintai karena jodoh adalah rahasia Ilahi, sedangkan mencintai orang yang kita nikahi adalah sebuah kewajiban. setuju?
Namun, jika saya kembali dengan fitrah seorang perempuan yang akan mencintai seseorang setelah dirinya dicintai, maka saya sebagai seorang perempuan akan memiliki pilihan : mencintai orang yang saya nikahi dan dinikahi oleh orang yang mencintai saya. Ya, singkatnya saya ingin lelaki yang menikah dengan saya adalah seorang lelaki yang menikahi saya karena mencintai saya bukan mencintai saya karena menikahi saya. Egois? Iya, saya pun mengakuinya. Tapi, ini hanyalah keinginan yang ada dalam diri seorang perempuan sesuai dengan fitrahnya yang ingin dicintai, ingin dicari. Perempuan ingin dinikahi karena dicintai, bukan hanya sekedar dicintai karena akan dinikahi.
Terlepas dari keinginan yang ada, saya tetap menyerahkan segalanya kepada Sang Maha Kuasa. Siapapun yang ditakdirkan untuk menjadi jodoh saya kelak, bagaimanapun cara dia mencintai saya, insya Allah, saya akan menerimanya dengan ikhlas karena hanya Allah lah yang mengetahui yang terbaik bagi hambanya.
Seperti doa yang dititipkan Zainab kepada Hamid dalam film Di Bawah Lindungan Ka'bah , "semoga aku dapat menikahi lelaki yang kucintai dan mencintaiku" .. Aamiin..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
itulah yang terjadi dengan saya. walaupun saya seorang lelaki dapat merasakan ketika seorang perempuan yang kita cintai dipinang oleh orang lain dengan persetujuan keluarga...saya tidak menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini.. mungkin saya yang salah karena telat meminangnya..mungkin ini hanya sebagai sebab bahwa saya mungkin tidak berjodoh dengan dia...padahal dalam menikah persetujuan dari perempuan sendiri menjadi hal utama yang harus berkali-kali ditanyak oleh ibunya untuk memastikan apakah orang yang disetujui oleh ibunya itu bisa diterima atau tidak..kondisi hari beda dengan kondisi jaman dulu perempuan dulu tidak pernah mengenal sang laki-laki sebelum dia menikah karena dulu teknologi masih sangat kurang untuk mereka mengenal lebih dulu..ada yang mengatakan 'menikah aja nanti kamu juga akan bahagia' inilah yang salah dari persepsi kita sendiri kita telah melangkahi takdir..siapa yang bisa menjamin orang yang tidak pernah dia cinta kemudian dia menikah akan bahagia nantinya setelah mereka berumah tangga..secara fakta saya punya beberapa cerita ketika perempuan menikah dengan laki-laki yang tidak pernah dicintainya kemudian kehidupan mereka amburadul dan mereka tidak memiliki satu ikatan hati walaupun status mereka suami isteri...kita boleh berkilah dengan alasan apapun sebagah manusia yang sangat dhaif..tapi itu semua ketentuan ALLAH SWT kita hanya tawakkal menerima semuanya.
ReplyDelete