Kami bersama Rasulullah SAW dirumah salah seorang sahabat Anshar,dimana saat itu kami ditengah-tengah jamaah. Lalu ada suara orang memanggil dari luar, "Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, sementara kalian butuh kepadaku".
Rasulullah SAW bertanya kepada para jamaah, "Apakah kalian tahu, siapa yang memanggil dari luar itu ?". Mereka menjawab, "Tentu Alllah SWT dan Rasul-Nya lebih tahu".
Lalu Rasulullah SAW menjelaskan, "ini adalah iblis yang terkutuk –semoga Allah senantiasa melaknatnya".
Kemudian Umar r.a. meminta izin kepada Rasulullah sembari berkata, "YA Rasulullah, apakah engkau mengizinkanku untuk membunuhnya ?". Beliau Nabi SAW menjawab, "bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa ia termasuk mahluk yang tertunda kematiannya sampai batas waktu yang telah diketahui (hari Kiamat) ?. Akan tetapi sekarang silahkan kalian membukakan pintu untuknya. Sebab ia diperintahkan untuk datang kesini, maka pahamilah apa yang diucapkan dan dengarkan apa yang bakal ia ceritakan kepada kalian."
Ibnu Abbas berkata : Kemudian dibukakan pintu, lalu ia masuk ditengah-tengah kami. Ternyata ia berupa orang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Ia berjenggot sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda. Kedua kelopak matanya terbelah keatas tidak kesamping. Sedangkan kepalanya seperti gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti babi. Sementara kedua bibirnya seperti bibir kerbau.
Ia datang sambil memberi salam. "Assalamu'alaika ya Muhammad, Assalamu'alaikum ya jamaa'atal-muslimim. " kata iblis.
Nabi SAW menjawab, "Assalamu lillah ya la'iin (Keselamatan hanya milik Allah wahai mahluk yang terkutuk). Saya mendengar engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluan tersebut wahai iblis?"
"Wahai Muhammad, saya datang kesini bukan karena kemauanku sendiri, tapi saya datang kesini karena terpaksa ", tutur iblis.
"Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini wahai mahluk terkutuk ?' tanya Rasulullah SAW.
Iblis menjawab, " Telah datang kepadaku seorang malaikat yang diutus oleh Tuhan Yang Maha Agung, dimana utusan itu berkata kepadaku, 'Sesungguhnya Allah SWT memerintahmu untuk datang kepada Muhammad SAW sementara engkau adalah mahluk yang rendah dan hina. Engkau harus memberi tahu kepadanya, bagaimana engkau menggoda dan merekayasa anak-cucu Adam AS, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Lalu engkau harus menjawab segala apa yang ditanyakan Muhammad SAW dengan jujur. Maka demi Kebesaran dan Keagungan Allah SWT, jika engkau menjawab dengan bohong, sekalipun hanya sekali, sungguh engkau akan Allah SWT jadikan debu yang bakal dihempaskan oleh angin kencang, dan musuh-musuhmu akan merasa senang '. Wahai Muhammad, maka sekarang saya datang kepadamu sebagaimana yang diperintahkan kepadaku. Maka tanyakan apa saja yang engkau inginkan. Kalau sampai saya tidak menjawab dengan jujur, maka musuh-musuhku akan merasa senang atas musibah yang bakal saya terima. Sementara tidak ada beban yang lebih berat bagiku daripada bersenangnya musuh-musuhku atas musibah yang menimpa diriku " .
Rasulullah SAW mulai
melemparkan pertanyaan kepada iblis, "Jika engkau bisa menjawab dengan
jujur, maka coba ceritakan kepadaku, siapa orang yang paling engkau benci
? ".
Iblis menjawab dengan jujur, " Engkau, wahai Muhammad, adalah orang yang paling aku benci dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu ".
Iblis menjawab dengan jujur, " Engkau, wahai Muhammad, adalah orang yang paling aku benci dan kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu ".
"Lalu siapa lagi yang palimg engkau benci ? ",
tanya Rasulullah SAW.
"Seorang pemuda yang bertakwa dimana ia mencurahkan dirinya hanya kepada Allah SWT ", jawab iblis.
"Seorang pemuda yang bertakwa dimana ia mencurahkan dirinya hanya kepada Allah SWT ", jawab iblis.
"Siapa lagi ?
", tanya Rasulullah SAW.
"Orang alim yang wara' (menjaga diri dari syubhat) lagi sabar ", jawab iblis
"Orang alim yang wara' (menjaga diri dari syubhat) lagi sabar ", jawab iblis
"Siapa lagi ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar, kecil, dan najis) ", tutur iblis.
"Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar, kecil, dan najis) ", tutur iblis.
"Siapa lagi ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Orang fakir yang senantiasa bersabar, yang tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada siapapun dan juga tidak pernah mengeluhkan penderitaan yang dialaminya", jawab iblis.
"Orang fakir yang senantiasa bersabar, yang tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada siapapun dan juga tidak pernah mengeluhkan penderitaan yang dialaminya", jawab iblis.
"Lalu dari mana engkau tahu kalau ia bersabar ? ",tanya
Rasulullah SAW.
"Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya kepada mahluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah SWT tidak akan mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang bersabar ", jelas iblis.
"Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan penderitaannya kepada mahluk yang sama dengannya selama tiga hari, maka Allah SWT tidak akan mencatat perbuatannya dalam kelompok orang-orang yang bersabar ", jelas iblis.
"Lalu siapa lagi wahai iblis ? " , tanya
Rasulullah SAW.
"Orang kaya yang bersyukur", tutur iblis.
"Lalu apa yang bisa memberi tahu kepadamu, bahwa ia bersyukur ? ",Tanya Rasulullah SAW.
"Bila saya melihatnya ia mengambil kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempatnya", tutur iblis.
"Orang kaya yang bersyukur", tutur iblis.
"Lalu apa yang bisa memberi tahu kepadamu, bahwa ia bersyukur ? ",Tanya Rasulullah SAW.
"Bila saya melihatnya ia mengambil kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan pada tempatnya", tutur iblis.
"Bagaimana
kondisimu apabila ummatku menjalankan shalat ? ", Tanya Rasulullah
SAW.
"Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar ", jawab iblis.
"Mengapa wahai mahluk yang terkutuk ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Sesunguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah SWT sekali sujud, maka Allah SWT akan mengangkat satu derajat (tingkat). Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai mereka berbuka kembali. Apabila mereka menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila. Apabila mereka membaca Al-Qur'an, maka saya akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan api. Apabila mereka bersedekah maka seakan-akan orang yang bersedekah tersebut mengambil kapak lalu memotong saya menjadi dua "' jawab iblis.
"Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar ", jawab iblis.
"Mengapa wahai mahluk yang terkutuk ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Sesunguhnya apabila seorang hamba bersujud kepada Allah SWT sekali sujud, maka Allah SWT akan mengangkat satu derajat (tingkat). Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat sampai mereka berbuka kembali. Apabila mereka menunaikan manasik haji, maka saya jadi gila. Apabila mereka membaca Al-Qur'an, maka saya akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan api. Apabila mereka bersedekah maka seakan-akan orang yang bersedekah tersebut mengambil kapak lalu memotong saya menjadi dua "' jawab iblis.
"Mengapa demikian
wahai Abu Murrah (julukan iblis) ? ", tanya Rasulullah SAW
"Sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan ; Dengan sedekah itu, Allah SWT akan menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi dikalangan mahluk-Nya, dengan sedekah itu pula Allah SWT akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana dan penyakit ", tutur iblis menjelaskan.
"Sebab dalam sedekah ada empat perkara yang perlu diperhatikan ; Dengan sedekah itu, Allah SWT akan menurunkan keberkahan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi dikalangan mahluk-Nya, dengan sedekah itu pula Allah SWT akan menjadikan suatu penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana dan penyakit ", tutur iblis menjelaskan.
"Segala puji bagi
Allah SWT yang telah menjadikan ummatku bahagia dan mencelakakanmu sampai pada
waktu yang ditentukan ", tutur Rasulullah SAW.
"Tidak dan tidak mungkin, dimana ummatmu bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup dan tidak mati sampai pada waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa bahagia terhadap ummtmu, sementara saya bisa masuk kepada mereka melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang telah menciptakanku dan telah menunda kematianku sampai pada hari mereka dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh saya akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa membaca Al-Qur'an, yang nakal maupun yang rajin beribadah, kecuali hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis murni) ", tutur iblis.
"Tidak dan tidak mungkin, dimana ummatmu bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup dan tidak mati sampai pada waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa bahagia terhadap ummtmu, sementara saya bisa masuk kepada mereka melalui aliran darah dan daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang telah menciptakanku dan telah menunda kematianku sampai pada hari mereka dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh saya akan menyesatkan mereka seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa membaca Al-Qur'an, yang nakal maupun yang rajin beribadah, kecuali hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis murni) ", tutur iblis.
"Siapa menurut
engkau hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis itu ? "' Tanya Rasulullah SAW.
Iblis menjawab dengan panjang lebar, "Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yang masih suka dirham dan dinar (harta) adalah belum bisa murni karena Allah SWT. Apabila saya melihat seseorang sudah tidak menyukai dirham dan dinar, serta tidak suka dipuji, maka saya tahu bahwa ia adalah orang yang mukhlis karena Allah, lalu saya tinggalkan.
Iblis menjawab dengan panjang lebar, "Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yang masih suka dirham dan dinar (harta) adalah belum bisa murni karena Allah SWT. Apabila saya melihat seseorang sudah tidak menyukai dirham dan dinar, serta tidak suka dipuji, maka saya tahu bahwa ia adalah orang yang mukhlis karena Allah, lalu saya tinggalkan.
Sesungguhnya seorang
hamba selagi masih suka harta dan pujian, sedangkan hatinya selalu bergantung
pada kesenangan-kesenangan duniawi, maka ia akan lebih taat kepadaku
daripada orang-orang yang telah saya jelaskan kepadamu.
Apakah engkau tidak
tahu wahai Muhammad, bahwa cinta harta itu termasuk dosa yang paling besar ?
Apakah engkau tidak
tahu wahai Muhammad, bahwa cinta kedudukan adalah termasuk dosa yang paling
besar ?, Apakah engkau tidak tahu saya memiliki tujuh puluh ribu anak,
sedangkan setiap anak dari jumlah tersebut memiliki tujuhpuluh ribu setan.
Diantara mereka ada yang sudah saya tugaskan untuk menggoda ulama, ada yang
saya tugaskan untuk menggoda para pemuda, ada yang saya tugaskan untuk menggoda
orang-orang yang sudah tua.
Anak-anak muda bagi kami tidak masalah, sedangkan anak-anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak saya. Diantara mereka juga ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang tekun beribadah, dan ada juga yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud. Mereka keluar-masuk dari kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu ke pintu lain, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun. Saya ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka beribadah kepada Allah dengan tidak ikhlas, sementara mereka tidak merasakan hal itu.
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa Barshish seorang rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas karena Allah selama tujuh puluh tahun, sehingga dengan doanya ia sanggup menyelamatkan orang-orang yang sakit. Akan tetapi saya tidak berhenti menggodanya sehingga ia sempat berbuat zina dengan seoarng perempuan, membunuh orang dan mati dalam kondisi kafir ?.
Inilah yang disebutkan oleh Allah SWT dalam kitab-Nya dengan firman-Nya :"(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia : 'Kafirlah kamu' , maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata, 'sesungguhnya aku cuci tangan darimu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam".(QS.Al-Hasyr:16).
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu dari saya, saya adalah yang berbohong pertama kali. Orang yang berbohong adalah temanku. Barangsiapa bersumpah atas nama Allah dengan berbohong maka ia adalah kekasihku.
Anak-anak muda bagi kami tidak masalah, sedangkan anak-anak kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak saya. Diantara mereka juga ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang tekun beribadah, dan ada juga yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud. Mereka keluar-masuk dari kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu ke pintu lain, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun. Saya ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka beribadah kepada Allah dengan tidak ikhlas, sementara mereka tidak merasakan hal itu.
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa Barshish seorang rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas karena Allah selama tujuh puluh tahun, sehingga dengan doanya ia sanggup menyelamatkan orang-orang yang sakit. Akan tetapi saya tidak berhenti menggodanya sehingga ia sempat berbuat zina dengan seoarng perempuan, membunuh orang dan mati dalam kondisi kafir ?.
Inilah yang disebutkan oleh Allah SWT dalam kitab-Nya dengan firman-Nya :"(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada manusia : 'Kafirlah kamu' , maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata, 'sesungguhnya aku cuci tangan darimu, karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam".(QS.Al-Hasyr:16).
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu dari saya, saya adalah yang berbohong pertama kali. Orang yang berbohong adalah temanku. Barangsiapa bersumpah atas nama Allah dengan berbohong maka ia adalah kekasihku.
Apakah engkau tidak
tahu wahai Muhammad, bahwa saya pernah bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan
atas nama Allah, "Bahwa saya akan memberi nasihat kepada kalian berdua'.
Maka sumpah bohong itu menyenangkan hatiku. Sedangkan menggunjing
dan mengadu domba adalah buah santapan dan kesukaanku. Kesaksian
dusta adalah penyejuk mataku dan kesenanganku. Barangsiapa
bersumpah dengan menceraikan istrinya (talak) maka hampir tidak akan bisa
selamat, sekalipun hanya sekali. Andaikan itu benar, yang karenanya
orang membiasakan lidahnya mengucapkan kata-kata tersebut, istrinya akan
menjadi haram. Kemudian dari pasangan tersebut menghasilkan keturunan sampai
hari Kiamat nanti yang semuanya hasil dari anak-anak zina. Sehingga seluruhnya
masuk neraka hanya gara-gara satu ucapan.
Wahai Muhammad, sesungguhnya
diantara ummatmu ada orang yang menunda-nunda shalatnya dari waktu ke waktu.
Ketika ia hendak menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya dan
mengganggu sembari berkata kepadanya, 'Masih ada waktu, teruskan engkau sibuk
dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan' sehingga ia menunda shalatnya,
dan kemudian shalat diluar waktunya. Akibatnya dengan shalat yang dikerjakan
diluar waktunya itu akan dipukul di kepalanya. Kalau saya merasa kalah, maka
saya mengirim kepadanya salah seorang dari setan-setan manusia yang akan
menyibukkan waktunya. Kalau dengan usaha itu saya masih kalah, maka saya
tinggalkan sampai ia menjalankan shalat. Ketika dalam shalatnya saya
berkata kepadnya, 'Lihatlah ke kanan dan ke kiri '. Akhirnya ia melihat. Maka
pada saat itu wajahnya saya usap dengan tangan saya, kemudian saya menghadap
didepan matanya sembari berkata, 'engkau telah melakukan apa yang tidak akan
menjadi baik selamanya'.
Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang banyak
menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan shalat tersebut.
Kalau dalam shalat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia shalat sendirian,
maka saya perintahkan untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan shalat seperti
ayam yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya.
Kalau ia sanggup mengalahkan saya, dan shalat
berjamaah, maka saya kalungkan rantai dilehernya. Ketika ia sedang ruku' saya
tarik kepalanya keatas sebelum imam bangun dari ruku' dan saya turunkan sebelum
imam turun.
Wahai Muhammad, engkau
tahu, bahwa orang yang melakukan shalat seperti itu, maka batal shalatnya, dan
di hari Kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala keledai.
Kalau dengan cara tersebut saya masih kalah, maka saya
perintahkan meremas-remas jari-jemarinya sehingga bersuara, sedangkan ia sedang
shalat, karenanya ia termasuk orang-orang yang bertasbih kepadaku padahal ia
sedang shalat. Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak mempan, maka
saya tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang shalat.
Kalau ia tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk kedalam
perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai perangkapnya. Ia
akan selalu mendengar dan taat kepadaku.
Bagaimana ummatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sementara saya memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya berkata kepadanya, 'Shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya kewajiban orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah'. Saya pun berkata kepada orang yang sakit, 'Tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah kewajibanmu. Shalat hanyalah kewajiban orang-orang yang diberi nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah
berfirman, '... dan tidak apa-apa bagi seorang yang sedang sakit...'(QS An-Nur:61). Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan shalat. Akhirnya ia mati dalam kondisi kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan shalat ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu Allah dengan dimurkai. Wahai Muhammad, jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka hendaknya engkau memohon kepada Allah agar saya dijadikan debu yang lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap ummatmu, sementara saya bisa memurtadkan seperenam dari ummatmu untuk keluar dari Islam ? ".
Bagaimana ummatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sementara saya memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya berkata kepadanya, 'Shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya kewajiban orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah'. Saya pun berkata kepada orang yang sakit, 'Tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah kewajibanmu. Shalat hanyalah kewajiban orang-orang yang diberi nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah
berfirman, '... dan tidak apa-apa bagi seorang yang sedang sakit...'(QS An-Nur:61). Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan shalat. Akhirnya ia mati dalam kondisi kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan shalat ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu Allah dengan dimurkai. Wahai Muhammad, jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka hendaknya engkau memohon kepada Allah agar saya dijadikan debu yang lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap ummatmu, sementara saya bisa memurtadkan seperenam dari ummatmu untuk keluar dari Islam ? ".
Kemudian Rasulullah SAW
meneruskan pertanyaannya, "Wahai mahluk yang terkutuk, siapa teman
dudukmu ? ".
"Orang-orang yang suka makan riba", jawab Iblis.
"Orang-orang yang suka makan riba", jawab Iblis.
"Lalu siapa
teman dekatmu ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang berzina", jawab Iblis.
"Orang yang berzina", jawab Iblis.
"Siapa teman tidurmu ?", tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang mabuk ", jawab Iblis.
"Orang yang mabuk ", jawab Iblis.
"Siapa
tamumu ? " , tanya Rasulullah SAW.
"Pencuri", jawab Iblis.
"Pencuri", jawab Iblis.
"Siapa utusanmu ? ",tanya Rasulullah SAW.
"Tukang sihir ", jawab Iblis.
"Tukang sihir ", jawab Iblis.
"Apa yang menyenangkan pandangan matamu ? ", tanya
Rasulullah SAW.
"Orang yang bersumpah dengan talak", jawab Iblis.
"Orang yang bersumpah dengan talak", jawab Iblis.
"Siapa kekasihmu ? ', tanya Rasulullah
SAW.
"Orang yang meninggalkan shalat Jum'at ", jawab Iblis.
"Orang yang meninggalkan shalat Jum'at ", jawab Iblis.
"Wahai mahluk yang
terkutuk, apa yang mengakibatkan punggungmu patah ? ", tanya
Rasulullah SAW.
"Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah SWT " , jawab Iblis.
"Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah SWT " , jawab Iblis.
"Apa yang
membuat hatimu panas ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Banyak beristighfar kepada Allah, baik di malam hari maupun di siang hari", jawab Iblis.
"Banyak beristighfar kepada Allah, baik di malam hari maupun di siang hari", jawab Iblis.
"Apa yang
membuatmu merasa malu dan hina ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Sedekah secara rahasia", jawab Iblis.
"Sedekah secara rahasia", jawab Iblis.
"Apa yang
menjadikan matamu buta ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Shalat diwaktu sahur", jawab Iblis.
"Shalat diwaktu sahur", jawab Iblis.
"Apa yang
dapat mengendalikan kepalamu ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Memperbanyak shalat berjamaah", tutur Iblis.
"Memperbanyak shalat berjamaah", tutur Iblis.
"Siapa orang
yang paling membahagiakanmu ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Orang yang sengaja meninggalkan shalat", tutur Iblis.
"Orang yang sengaja meninggalkan shalat", tutur Iblis.
"Siapa yang paling
celaka menurut engkau ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Orang-orang yang kikir", jawab Iblis.
"Orang-orang yang kikir", jawab Iblis.
"Apa yang
paling menyita pekerjaanmu ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Majelis orang-orang alim", jawab Iblis
"Majelis orang-orang alim", jawab Iblis
"Bagaimana
cara engkau makan ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku", jawab Iblis.
"Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku", jawab Iblis.
"Dimana
engkau mencari tempat berteduh untuk anak-anakmu diwaktu panas ?",
tanya Rasulullah SAW.
"Dibawah kuku manusia", jawab Iblis.
"Dibawah kuku manusia", jawab Iblis.
"Berapa kebutuhan
yang pernah engkau minta kepada Tuhanmu ? ", tanya Rasulullah SAW.
"Sepuluh macam" , jawab Iblis.
"Apa saja itu wahai mahluk terkutuk ? ", tanya Rasulullah SAW.
Iblis pun menjawab : "Saya meminta-Nya agar saya bisa berserikat dengan anak-cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Allah mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka'. QS.Al-Isra':64).
Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya.
"Sepuluh macam" , jawab Iblis.
"Apa saja itu wahai mahluk terkutuk ? ", tanya Rasulullah SAW.
Iblis pun menjawab : "Saya meminta-Nya agar saya bisa berserikat dengan anak-cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak mereka. Akhirnya Allah mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka'. QS.Al-Isra':64).
Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya ikut memakannya.
Saya juga ikut makan
makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan
perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Setiap orang yang tidak
memohon perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya,
maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan
taat kepadaku.
Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki'. (QS.Al-Isra':64).
Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi.
Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku.
Saya memohon agar saya punya Al-Qur'an, maka syair adalah Al-Qur'anku.
Saya memohon agar saya punya adzan, maka terompet adalah penggilan adzanku.
Saya memohon kepada-Nya agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku.
Saya memohon agar saya memiliki teman-teman yang menolongku, maka kelompok Al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku.
Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya'. (QS.Al-Isra':27) ".
Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki'. (QS.Al-Isra':64).
Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi.
Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku.
Saya memohon agar saya punya Al-Qur'an, maka syair adalah Al-Qur'anku.
Saya memohon agar saya punya adzan, maka terompet adalah penggilan adzanku.
Saya memohon kepada-Nya agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku.
Saya memohon agar saya memiliki teman-teman yang menolongku, maka kelompok Al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku.
Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. Itulah maksud firman Allah SWT : 'Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya'. (QS.Al-Isra':27) ".
Rasulullah SAW berkata
kepada Iblis, "Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung
oleh ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu".
Lalu Iblis berkata lagi, "Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak bisa melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku bisa berjalan kemanapun sesuai kemauan diriku
Lalu Iblis berkata lagi, "Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak bisa melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku bisa berjalan kemanapun sesuai kemauan diriku
dan dengan cara bagaimana pun. Kalau saya mau dalam sesaat pun bisa.
Kemudian Allah berfirman kepadaku. 'Engkau bisa melakukan apa saja yang kau
minta'. Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari Kiamat. Sesungguhnya
orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang yang mengikutimu. Sebagian
besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari Kiamat".
Iblis melanjutkan lagi, "Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya'. Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan ditengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala. Sebab setiap
ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan ketika khatib sedang berkuthbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya".
Iblis melanjutkan lagi, "Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya'. Andaikan tidak karenanya tentu manusia tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkan ditengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala. Sebab setiap
ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan ketika khatib sedang berkuthbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya".
Iblis melanjutkan lagi,
"Setiap kali ada perempuan keluar mesti ada setan yang duduk di
pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana
mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua setan
itu kemudian berkata kepadanya, 'Keluarkan tanganmu'. Akhirnya ia mengeluarkan
tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya".
Iblis melanjutkan lagi, "Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat Syahadat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya'. Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Allah. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah) Allah SWT terhadap mahluk-Nya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah sebagai orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya".
Iblis melanjutkan lagi, "Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat Syahadat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya'. Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Allah. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah) Allah SWT terhadap mahluk-Nya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah sebagai orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya".
Rasulullah SAW kemudian
membacakan firman Allah SWT : " Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia
menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih
pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu'.
(QS.Hud:118-119).
Kemudian beliau Nabi SAW melanjutkan dengan firman Allah SWT : " Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku". (QS.Al-Ahzab:38).
Kemudian beliau Nabi SAW melanjutkan dengan firman Allah SWT : " Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku". (QS.Al-Ahzab:38).
Lantas Rasulullah SAW
berkata lagi kepada iblis, " Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih
mungkin bertobat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk
surga".
Iblis menjawab, " Wahai Rasulullah, Ketentuan telah
memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini
hingga hari Kiamat nanti. Maka Maha Suci Allah Yang telah menjadikanmu sebagai
tuan para Nabi dan Khathib para penduduk Surga, Dia telah memilih dan
mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan
orang-orang celaka dan Khatib para penduduk Neraka. Saya adalah mahluk yang
celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu,
dan saya mengatakan sejujurnya ".
Dikutip dari Syajaratul-Kaun, Doktrin tentang Pribadi Manusia
Pilihan, Muhammad SAW,
yang ditulis oleh Asy-Syaikh Al-Akbar Muhyidin Ibnu Arabi
Abdullah Muhammad bin Ali bin Muhammad
bin Ahmad bin Ali Al-Hatimi Ath-Tha'I Al-Andalusia),
17
Ramadhan 560 H - 22 Rabi'uts-Tsani 638 H .
0 comments:
Post a Comment